Liputan6.com, New Jersey: Tidak ada yang spesial jika melihat Jacob Barnett. Bocah berusia 12 tahun ini sama seperti teman-teman sebayanya. Ia suka bermain game, adu lompat, atau merasakan cinta monyet. Tapi, ia memiliki kelebihan tersendiri. Barnett adalah seorang peneliti di Universitas Indiana, Amerika Serikat. Saat ini, ia tengah disibukkan dengan pencarian dalam penjelasan teori yang menantang teori Big Bang, bagaimana alam semesta muncul.
Anak ajaib itu berhasil lulus Sekolah Menengah Atas di usia delapan tahun. Barnett kini tengah melanjutkan studinya di jurusan astrofisika tingkat atas. Sebagai mahasiswa termuda, ia bahkan mengajarkan teman-teman kuliahnya yang lebih tua.
Barnett pernah didiagnosis mengidap Sindrom Asperger, bentuk autisme ringan. Bocah ajaib ini menjadi sangat spesial bagi orang tuanya. Saat diperiksa ternyata IQ Barnett mencapai 170. Saat kecil dulu, ia bisa belajar sendiri mengenai kalkulus, aljabar, dan geometri dalam dua minggu. (AP/Vin)
Anak ajaib itu berhasil lulus Sekolah Menengah Atas di usia delapan tahun. Barnett kini tengah melanjutkan studinya di jurusan astrofisika tingkat atas. Sebagai mahasiswa termuda, ia bahkan mengajarkan teman-teman kuliahnya yang lebih tua.
Barnett pernah didiagnosis mengidap Sindrom Asperger, bentuk autisme ringan. Bocah ajaib ini menjadi sangat spesial bagi orang tuanya. Saat diperiksa ternyata IQ Barnett mencapai 170. Saat kecil dulu, ia bisa belajar sendiri mengenai kalkulus, aljabar, dan geometri dalam dua minggu. (AP/Vin)
0 comments:
Post a Comment