Blora, CyberNews. Serangan ulat bulu sampai juga ke Blora, kali ini daerah yang pertama diserang adalah pohon mangga milik warga di Desa Bleboh Kecamatan Jiken.
Desa tersebut berada di pinggir hutan jati dan berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Blora. Selain ulat bulu, jenis ulat lainnya juga muncul dari dalam tanah di samping rumah Nina, warga Desa Nglebur Kecamatan Jiken. Ulat bulu di Desa Bleboh memakan daun pohon mangga milik Ngarijan, hingga nyaris tidak tersisa. Ulat bulu juga menyerang pohon kersen yang tumbuh di depan rumah Hadi. Namun, ulat bulu di pohon kersen itu bentuk fisiknya kecil-kecil, berbeda dengan ulat bulu di pohon mangga Ngarijan yang relatif besar. "Ulat bulu dengan jumlah cukup banyak sudah ada sejak beberapa hari lalu. Sebagian telah dibasmi dengan cara dibakar," ujar Supito, salah seorang warga Bleboh, Senin (11/4). Bagong Suwasono, warga Bleboh lainnya mengemukakan keberadaan ulat bulu di pohon mangga sebenarnya sudah biasa. Hanya dia menegaskan, kali ini populasinya meningkat tajam. "Biasanya cuma nempel di batang pohon, karena jumlahnya sedikit. Lha ini sebagian sudah berjatuhan ke pagar dan tanah, sangking banyaknya. Daun pohon mangga sampai habis dimakan," tandasnya. Berbeda dengan ulat bulu yang menyerang pohon mangga milik Ngarijan di Desa Bleboh, ulat yang berada di Desa Nglebur muncul dari dalam tanah. Bentuknya mirip anakan cancing, namun lebih kecil lagi. Warnanya kuning cenderung kecoklatan dan bergerombol dalam beberapa titik lokasi. Nina mengungkapkan, ulat tersebut muncul pada Sabtu (9/4) pagi. Melihat kemunculan ulat dari dalam tanah tersebut, warga pun melaporkannya kepada petugas di UPTD Pertanian,
Peternakan dan Perkebunan Kecamatan Jiken. Petugas datang ke lokasi, Sabtu sore. "Kami mengambil sampel ulat di Nglebur itu. Kami juga sudah lakukan penyemprotan. Sebagian ulat telah mati. Namun, warga melaporkan ulatnya masih ada. Karena itu, kami masih akan lakukan pemantauan lagi," ujar Kepala UPTD Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kecamatan Jiken, Jatmiko.
Labels:
Berita,
ulat bulu rambah pelosok desa bleboh blora
Desa tersebut berada di pinggir hutan jati dan berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Blora. Selain ulat bulu, jenis ulat lainnya juga muncul dari dalam tanah di samping rumah Nina, warga Desa Nglebur Kecamatan Jiken. Ulat bulu di Desa Bleboh memakan daun pohon mangga milik Ngarijan, hingga nyaris tidak tersisa. Ulat bulu juga menyerang pohon kersen yang tumbuh di depan rumah Hadi. Namun, ulat bulu di pohon kersen itu bentuk fisiknya kecil-kecil, berbeda dengan ulat bulu di pohon mangga Ngarijan yang relatif besar. "Ulat bulu dengan jumlah cukup banyak sudah ada sejak beberapa hari lalu. Sebagian telah dibasmi dengan cara dibakar," ujar Supito, salah seorang warga Bleboh, Senin (11/4). Bagong Suwasono, warga Bleboh lainnya mengemukakan keberadaan ulat bulu di pohon mangga sebenarnya sudah biasa. Hanya dia menegaskan, kali ini populasinya meningkat tajam. "Biasanya cuma nempel di batang pohon, karena jumlahnya sedikit. Lha ini sebagian sudah berjatuhan ke pagar dan tanah, sangking banyaknya. Daun pohon mangga sampai habis dimakan," tandasnya. Berbeda dengan ulat bulu yang menyerang pohon mangga milik Ngarijan di Desa Bleboh, ulat yang berada di Desa Nglebur muncul dari dalam tanah. Bentuknya mirip anakan cancing, namun lebih kecil lagi. Warnanya kuning cenderung kecoklatan dan bergerombol dalam beberapa titik lokasi. Nina mengungkapkan, ulat tersebut muncul pada Sabtu (9/4) pagi. Melihat kemunculan ulat dari dalam tanah tersebut, warga pun melaporkannya kepada petugas di UPTD Pertanian,
Peternakan dan Perkebunan Kecamatan Jiken. Petugas datang ke lokasi, Sabtu sore. "Kami mengambil sampel ulat di Nglebur itu. Kami juga sudah lakukan penyemprotan. Sebagian ulat telah mati. Namun, warga melaporkan ulatnya masih ada. Karena itu, kami masih akan lakukan pemantauan lagi," ujar Kepala UPTD Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kecamatan Jiken, Jatmiko.
0 comments:
Post a Comment