ARTI SEBUAH TUJUAN – TUJUAN TANPA AKHIR

Tujuan tanpa akhirArman adalah seorang pemuda yang dalam jajaran pemuda kampus ia merupakan pemuda biasa, nilai akademiknya rata-rata, postur tubuh juga tidak proporsional dan wajahnya juga tidak begitu menjadi idaman para wanita kampus,
namun Arman adalah anak yang baik, suka menolong dan patuh kepada orang tua. Namun ia memiliki keinginan yang besar termasuk mendapatkan wanita idamannya. Tidak tanggung-tanggung wanita idaman Arman adalah seorang gadis yang paling cantik dan pintar dikampusnya. Sudah pasti saingan arman begitu banyak, bahkan boleh dibilang hampir semua pria dikampus itu berburu untuk menjadi pria pendamping wanita tersebut. Namun bagi Anita semua itu dianggap teman karena dia juga sebenarnya ingin memiliki pacar namun dengan ketulusan cinta yang sesungguhnya. Sebenarnya bagi Anita, dia tidak peduli apakah pria tersebut pintar, rata-rata, tampan atau biasa aja, tajir atau sederhana karena yang terpenting adalah ketulusan mereka terhadap arti sebuah cinta.
Karena keinginan yang tinggi tersebut sampai-sampai terbawa dalam mimpi Arman. Segala upayapun dilakukan arman sampai akhirnya teman akrab yang selama ini menjadi sahabat terbaiknyapun tidak lagi ia percaya karena dianggap salah satu saingan yang akan mendapatkan cinta anita.


Arman sekarang sudah tidak lagi peduli terhadap saran dan pendapat sahabat karibnya tersebut, bahkan pergi dan pulang kuliahpun ia selalu sendiri. Karena keinginan dan tujuan yang tinggi arman sekarang menjadi orang yang tertutup dan kehilangan sahabat sejati.
Ia mulai mencari cara untuk mendekati sang gadis dan sampai pada suatu saat ia dapat bertemu serta berbicara dengan gadis pujaan tersebut, namun itulah arman, ia tidak sanggup untuk menyatakan cintanya kepada anita, ntah apa yang terjadi sehingga setiap ia mendapat kesempatan berbicara dengan gadis pujaannya tersebut mulutnya selalu terkunci untuk menyatakan cintanya. Mungkin karena ia tidak percaya diri, merasa gadis yang ada dihadapannya begitu tinggi sehingga tidak pantas rasanya untuk menyatakan cinta, walaupun arman benar-benar sangat mencintai anita dengan tulus.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan namun gadis pujaan belum juga bias didapat, segala upaya yang dilakukan rasanya sia-sia, sahabat tempat mencurahkan isi hati dan saling tertawa kini telah pergi, muncul keputus asaan dan harapan yang sirna karena anita mulai menjauh. Akhirnya sampai pada titik kejenuhan untuk menyerah mendapatkan cinta anita yang menjadi tujuan. Dan ternyata sesuatu yang sangat mengejutkan bahwa anita telah menambatkan hati kepada sahabat sejati arman yang selama ini sudah ia tinggalkan. Arman begitu marah, kesal dan sekaligus benci dengan sahabatnya tersebut, karena apa yang selama ini ia pikirkan ternyata benar, hingga pada suatu saat arman bertemu dengan anita dan sahabatnya tersebut disebuah café kampus.
Arman :           “ Ternyata apa yang saya pikirkan dari dahulu benar, bahwa kamu akan menggunting dalam lipatan Rio ( sahabat sejati arman ), padahal kamu tau bahwa saya begitu sangat mencintai anita.”
Rio       :           “Kamu salah arman, selama ini saya berusaha mendekati anita hanya untuk menolong kamu arman, kamu bisa tanya langsung kepada anita apa yang sudah saya lakukan untuk kamu sebagai sahabat sejati kawan! Saya ingin kamu bahagia tapi apa yang telah kamu lakukan kepada saya, kamu menjauhi saya hanya karena kamu berpikir bahwa saya adalah salah satu saingan kamu.”
Anita      :         “ Rio benar arman, bahwa selama ini dia selalu mebicarakan kamu kepada saya, tapi saya tidak melihat kesungguhan kamu untuk mendapatkan cinta, dan setiap kali kita bertemu kamu tidak pernah menyatakan cintamu kepada saya, bahkan akhir-akhir ini kamu makin menjauh dan seolah-olah tidak peduli lagi dengan saya, sejujurnya saya juga simpati kekamu arman…”
Arman    :        ( termenung dan dalam hati berkata ) oooo… ohhhh… betapa bodohnya akuuuuu… kenapa aku tidak berani untuk mengungkapkan perasaan ini… bahkan disaat-saat kesempatan terakhirku aku tidak juga mampu mengungkapkan perasaan ini sehingga aku jenuh mendapatkan cintanya…
Anita       :        “Sudahlah arman, mungkin kita bukan jodoh, kami berdo’a semoga kamu mendapatkan gadis yang lebih baik dari aku…( Rio dan Anita pun meninggalkan Arman yang terus tertunduk diam )( dan jauh dalam lubuk hatinya.. Arman menangisi hidupnya yang tidak pernah melakukan hal terbaik hanya karena usaha tanpa tujuan dan kejenuhan yang ia alami ).
Dan sesaat kemudian Armanpun tersentak terbangun dari tidurnya karena bunyi jam yang cukup keras membangunkannya.
Labels: ,

0 comments:

 
My Ping in TotalPing.com