Benarlah apa yang Aa Gym sampaikan dalam ceramah-ceramahnya. Sebenarnya kebanyakan orang saat ini, lebih banyak melakukan kebaikan dan kejahatan karena didorong oleh keinginan untuk dihargai oleh orang lain. Karena merasa takut dilecehkan dan takut tidak dihargai ditengah-tengah masyarakat, maka segala macam cara dilakukan agar ia memperoleh penghargaan di mata manusia baik melalui jalan yang kebaikan maupun kejahatan.
Koruptor misalnya, mereka berpikir bahwa dengan menyelewengkan dana negara ke saku pribadi, maka ia bisa menambah kekayaan diri dan keluarganya. Semakin banyak uang, semakin meningkat kesejahteraan hidup, maka semakin disegani dan dihargai pula oleh orang-orang disekitarnya. Sudah kaya, hidupnya mewah, tinggal di rumah elit lengkap dengan mobilnya, memiliki jabatan tinggi pula.
Lalu, apa sebenarnya yang orang cari di dunia ini ?
Kebahagiaan. Yah, semua manusia hidup didunia ini karena mencari kebahagiaan. Ada yang mencari sebatas kebahagiaan dunia, ada juga yang mencari sebatas kehidupan akhirat dan ada pula yang mencari kedua-duanya. Setiap orang memiliki makna kebahagiaan menurut persepsinya masing-masing. Ada yang merasa bahagia memiliki banyak harta, ada yang bahagia karena memeliki istri yang cantik nan sholehah, ada yang bahagia karena selalu dekat dengan TuhanNya, dan ada pula yang merasa bahagia jika ia mendapatkan sebuah penghargaan.
Caci maki dan hinaan sebenarnya bukan sumber lahirnya sakit hati. Lalu kenapa jika seseorang dihina ia sakit hati ? yah, karena ingin dihargai. Ia menganggap bahwa caci maki dan hinaan itu bisa menurunkan martabat dan harga dirinya. Karena itu ia merasa sakit dan tidak terima hal-hal seperti itu terjadi padanya. Jangan heran jika kemudian ada pembunuhan, kasus mutilasi ataupun kasus perkelahian gara-gara “dua kata…tiga kata” atau gara-gara cekcok mulut. Karena itu tadi, sekecil-kecil apapun bentuknya, jika hal itu bisa menurunkan harkat dan martabat seseorang, maka ia akan membela dirinya dengan setengah mati walau harus membuat orang lain menuju kematian.
Berbeda halnya dengan manusia yang mengenal dirinya, yang benar-benar memahami bahwa penghargaan yang paling mulia adalah penghargaan dari Allah. Yang ia cari semata-mata adalah keridhaanNya, memang susah. Memang berat mengamalkan prinsip "biar hina di dunia, namun muliah di akhirat", tapi hal ini tidak akan menjadi masalah bagi orang-orang yang beriman. Sedikitpun ia tak akan resah dan merasa pedih dengan penghinaan orang lain, malah hal itu akan membuatnya bersabar dan semakian giat membenahi diri. Tak tanggung-tanggung, untuk manusia seperti ini, Allah Subhanahuu Wata'ala akan memberinya balasan berupa Surga. Sebuah tempat dimana ia tidak akan dihina, dicaci maki dan dilecehkan oleh siapapun juga.
0 comments:
Post a Comment